Bab 31
"Terima kasih, Carlo."
Rosie merasa tersentuh. Sepanjang hidupnya, belum pernah ada yang membantunya mengemas barang, bahkan Kesya pun tidak.
Kesya mengajarinya tentang cara bertahan hidup. Prinsipnya adalah urusan sendiri harus dikerjakan sendiri. Itulah yang membentuk kepribadian Rosie yang tak takut apa pun.
"Suami-istri nggak usah sungkan-sungkan."
Carlo menaruh koper di samping. Dia tanpa sengaja melihat mata Rosie memerah.
"Ada apa?" Carlo berjalan mendekati Rosie.
Rosie menyadari dirinya mulai emosional. Dia buru-buru memalingkan wajah dan berusaha menenangkan pikirannya, berusaha tampil lebih bermartabat.
Sebenarnya itu bukan hal besar, tetapi setelah ditanya oleh Carlo, pikiran Rosie justru tenggelam lebih dalam.
"Nggak apa-apa."
Dengan suara sedikit tersendat, Rosie berusaha pergi. Namun, Carlo meraih pergelangan tangannya dan mendekat. Rosie menunduk karena tak berani menatap Carlo, juga tidak bisa melepaskan diri dari genggamannya.
Genggaman Carlo lembut, tetapi penuh kekua

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link