Bab 183
Ricky menengadah, melihat sosok Siena.
Keadaannya terlihat cukup baik. Hari ini dia merias wajah tipis, mantel warna cokelat muda yang ramping menonjolkan lekuk tubuhnya yang anggun. Dia berdiri di sana dengan dingin dan tenang, alis dan matanya lembut.
Siena juga menyadari tatapan Ricky.
Walau begitu, dia tidak menoleh padanya.
Wanita itu hanya menunduk melihat waktu di ponselnya, memastikan tidak terlambat.
Sebaliknya, Jansen di sampingnya mengangkat alis dan tersenyum. "Kebetulan sekali, Pak Ricky, mau makan juga?"
Valen baru mendengar suara itu, selesai merapikan pakaiannya lalu menoleh.
Begitu melihat Siena, wajah anggunnya memancarkan ekspresi dingin.
Kalau saja bukan demi mempercepat perceraian dengan Ricky ....
Valen pasti sudah membuat Siena masuk penjara beberapa hari!
Akan tetapi, tangannya yang bertumpu di lengan Ricky tidak ditarik kembali.
Ricky mengangguk, lalu memberi usul, "Aku ada janji makan bersama teman, kalau Pak Jansen nggak keberatan, mari bergabung?"
Dia tampak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link