Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1

Aku dan sahabatku ditipu untuk pergi ke klub penyewaan istri di Negara Tawana. Hanya dengan 6 juta, kami bisa disewa sebagai istri selama sehari. Ketika polisi datang bersama Keluarga Sanjaya .... Sekarang aku sudah menjadi primadona di klub itu, sedang berada di atas seorang pengusaha kaya berkulit gelap sambil menghitung uang. Sahabatku, Renita Sanjaya, terbaring di ruang bawah tanah, hamil tua dan dalam kondisi koma. Keluarga Sanjaya menawarkan hadiah 100 miliar untuk menemukan pelaku yang menjual kami ke Negara Tawana. Namun, aku satu-satunya orang yang tahu kebenarannya, memilih untuk tetap diam. Ibu Renita berlutut, memohon aku untuk berbicara, tapi aku menutup mata dan berpura-pura tidur. Polisi menginterogasi aku beberapa kali, tapi aku tetap diam. Kakak sahabatku, yang juga pacarku Ricky Sanjaya, dalam kemarahan yang meluap-luap, melemparkan aku ke bangku. "Renita terbaring di rumah sakit, sementara kau membiarkan para pedagang manusia bebas!" "Membayangkan mencintai wanita sehina dirimu saja membuatku ingin muntah!" "Hari ini aku akan menggunakan alat mesin ekstraksi memori untuk mengirimmu dan para pedagang manusia itu ke neraka!" Namun, saat kebenaran terungkap, Ricky terdiam dan berlutut di bawah. ... Ricky mengatur persidangan untukku di stadion Universitas Jaya. Dulu aku berkuliah bersama Renita di sini, ini juga tempat pertama kali aku bertemu Ricky. Stadion yang dapat menampung puluhan ribu orang ini penuh sesak. Semua orang yang pernah aku temui. Mulai dari saudara dan teman, teman sekelas dan guru, hingga kurir serta pemilik restoran cepat saji yang baru kutemui sekali. Semuanya diundang oleh Ricky. Aku menutupi wajahku, secara naluriah mencoba melarikan diri. Namun, Ricky menahanku erat di kursi, tidak bisa bergerak sama sekali. Ricky mencengkeram leherku, tatapannya yang dulu penuh kasih kini hanya dipenuhi kebencian yang tajam. "Lucy, apa kamu masih punya rasa malu?" "Aku hanya akan bertanya sekali lagi, siapa sebenarnya yang menculik Renita?" Wajahku memerah karena tercekik, aku hampir pingsan beberapa kali, tapi aku tetap diam. Keluarga Sanjaya langsung menyerbu, memukul dan menendangku. "Dasar wanita jalang nggak berperasaan! Renita dan Ricky memperlakukanmu dengan sangat baik, tapi kamu hanya berdiri diam melihat para pedagang manusia lolos begitu saja!" "Dia memang menjijikkan! Mungkin dia sudah jatuh cinta dengan tempat seperti itu! Itu sebabnya dia menolak mengidentifikasi penjahatnya!" Beberapa kerabat Keluarga Sanjaya menelanjangi aku, mengambil foto-foto memalukan dan memproyeksikannya ke layar lebar. "Dasar jalang, biarkan semua orang melihat betapa nggak tahu malunya dirimu!" Ricky menatapku, menekan jarum setebal jari kelingking ke belakang kepalaku, tatapannya setajam pisau. "Kerusakan otak akibat alat mesin ekstraksi memori itu nggak kalah parah dari radiasi nuklir." "Kamu akan merasakan sakit yang luar biasa, dua puluh kali lebih parah daripada melahirkan." "Kenangan memalukanmu akan terbongkar oleh semua orang yang mengenalmu." "Lucy, ini kesempatan terakhirmu." Memikirkan masa lalu yang kotor dan kelam itu, pupil mataku langsung membesar, tubuhku pun gemetar tak terkendali. "Jangan, jangan lihat!" "Ricky, percayalah, kamu akan menyesali ini!" Di tatapan mata Ricky terlihat ingin menentang. Namun, melihat rambut ibunya memutih dalam semalam, lalu menatapku, yang tersisa hanyalah rasa jijik yang mendalam. "Menyesal?" "Aku hanya menyesal menyelamatkanmu dari lubang neraka itu!" "Seharusnya aku menahanmu di tempat itu, agar kamu terus jual diri di sana!" Detik berikutnya, sebuah benda logam tajam menusuk kulit kepalaku, menancap jauh ke dalam otakku. Rasa sakit yang luar biasa langsung membuatku pingsan. Aku bahkan tak bisa mengucapkan permohonan yang lengkap, hanya jeritan yang tidak manusiawi. Melihat kondisiku yang mengerikan, penonton di bawah meledak dalam amarah. "Pantas saja! Sahabat jahat macam itu pantas dicabik-cabik!" Di layar lebar, ingatanku mulai berkelebat kembali. Ingatan pertama terungkap kepada semua orang.
Previous Chapter
1/8Next Chapter

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.