Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 2202

Tiga murid Paviliun Tengkorak memandang mereka berdua seolah-olah mereka adalah domba yang menunggu untuk disembelih. Kegembiraan terlihat di wajah mereka, terutama pria berjanggut yang memandang Fane dan Frank seolah-olah mereka adalah makanan yang lezat. Baru pada saat itulah Frank menyadari bahwa dia telah membawa masalah kepada mereka. Pria berjanggut itu tidak langsung menyerang mereka tetapi menatap Frank dengan mengejek. "Hei, Nak, mengapa kau tidak berbicara besar lagi? Di mana kemarahanmu sekarang? Siapa yang mengatakan bahwa kami tidak akan berani membunuhmu karena harga konsekuensinya?" Frank menelan ludah dan seluruh tubuhnya gemetar. Pria berjanggut itu tertawa terbahak-bahak ketika melihat bagaimana sikap Frank; matanya tidak pernah meninggalkan Frank bahkan sedetik pun. "Mengatakan itu membuatku semakin ingin membunuhmu! Tak lama lagi kau akan mengalami nasib yang lebih buruk daripada kematian!" Frank bergidik membayangkan pria berjanggut itu menyiksanya sampai mati. Dia

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.