Bab 277
"Yoana ... "
Pria paruh baya itu bergumam seperti sedang mengigau, tidak percaya, bahkan napasnya jadi tak beraturan. Matanya menatap tajam dan langkah kakinya pun berubah arah.
Shania menceritakan semuanya lewat telepon.
Di seberang, Siska yang mendengar bahwa Keluarga Gustama mencari bantuan dari kerabat yang berpengaruh, merasa marah karena eksekusi Qiara yang tadinya sudah hampir pasti, kini kembali jadi tanda tanya. Dia begitu kesal hingga nafsu makannya hilang sama sekali.
Namun, dia segera tenang kembali. Bagaimanapun, Pak Xander ada di pihak mereka.
Shania menjelaskan, "Kudengar wanita itu licik dan berbahaya. Aku takut Bu Yulia dan yang lain bisa dalam bahaya. Kita sebaiknya memperingatkan mereka, mencegah lebih baik daripada mengobati."
Siska menyahut, [Biar aku yang bilang pada mereka.]
"Hmm, baiklah, kalau begitu aku ... " Shania masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia mendengar langkah kaki mendekat dari belakang. "Siska, sudah dulu ya, nanti kita lanjut bicara lagi."
D

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link