Bab 338
Shania tidak berkata apa-apa.
Dia menatap Xander dengan sepasang mata polosnya, lalu setelah beberapa saat, mendekat ke bibirnya dan berbisik lembut, "Kalau begitu ... terima kasih atas kerja kerasmu."
Detik berikutnya, si kelinci putih kecil sudah kembali ditekan ke sofa.
...
Keduanya baru meninggalkan vila menjelang sore.
Saat pulang, Xander yang menyetir.
Shania duduk di kursi penumpang dengan lemas, merasa seluruh energinya seakan telah diserap habis oleh pria tampan itu, bahkan matanya pun rasanya sudah jadi cekung.
"Shania, minggu depan kita datang lagi, ya."
Xander tersenyum memesona.
Shania melambaikan tangan dengan lemah, "Nggak, nggak usah lagi."
Dia ini manusia biasa, mana tahan ditempa seperti ini terus. Walaupun menyenangkan, tubuh manusia ada batasnya.
"Itu karena kamu jarang olahraga, malam ini kita joging, ya."
Shania tercengang.
Joging apanya!
Jalan kaki saja sudah terasa berat sekarang.
Shania tidak menghiraukannya. Dia memalingkan badan ke arah jendela, memejamkan ma

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link