Bab 342
Shania mengedipkan mata dengan agak malu-malu, seolah-olah setuju, dan mengangguk pelan.
Tatapan Xander langsung berubah dingin seperti es.
"Pak Xander, aku kembali bekerja dulu."
Shania berdiri tegak lagi, kembali bersikap anggun, lalu membawa tabletnya dan berbalik keluar.
Langkahnya sangat tegas.
Xander begitu marah sampai ingin muntah darah.
Shania bukan sekadar mengelak dari tanggung jawab, dia benar-benar tidak mau mengaku sama sekali.
Sepanjang pagi itu.
Shania keluar masuk ruang presdir beberapa kali.
Kadang dia datang untuk memberi tahu soal rapat, kadang mengantar dokumen yang diminta Xander, kadang membawakan secangkir kopi tambahan untuknya ... biasanya Jeffry yang mengelilinginya seperti ini seperti lebah sibuk.
Kalau Xander bertanya sesuatu, dia akan menjawab dengan senyum cerah.
Kalau dia tidak bicara, dia akan meletakkan barangnya lalu pergi.
Siang harinya ada acara jamuan makan.
Shania dan Jeffry ikut pergi.
Beberapa bos besar di sana sangat suka memaksa orang minum, b

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link