Bab 426
Biasanya Shania pandai bersandiwara, berbohong pun lancar, tetapi kali ini karena agak tulus, justru dia menjadi canggung.
Dia menahan diri beberapa detik. "Semua orang gugup."
Sambil berkata begitu, dia melirik ke arah Teddy.
Teddy langsung berkata, "Benar, bukan cuma Kak Shania, aku dan Kak Jeffry juga gugup banget, Pak Xander."
Sambil bicara, dia menatap Jeffry.
Jeffry tidak bisa mengelak. "Aku ... merasa gugup."
Xander terdiam.
Ekspresinya langsung membeku lagi. "Oh, jadi kalian ikut lomba sambung kata 'gugup' rupanya."
Shania mengembungkan pipi.
Dalam hati, dia juga kesal sendiri karena kehilangan kelihaian biasanya.
Dasar mulut bodoh, biasanya cerewet, sekarang mau menghibur Xander saja tidak bisa. Dia tidak akan rugi apa-apa!
Entah bagaimana, suasana menjadi canggung.
Vance menatap Shania dengan pandangan lebih dingin dan penuh dendam. Wanita bodoh yang terlalu dimanja!
Dia beruntung bisa dapat cinta eksklusif dari Xander, tetapi bahkan satu kalimat manis pun enggan dia ucapkan!

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link