Bab 536

Jeffry lupa sesuatu? Pikiran itu sekilas melintas di benaknya. Namun, di detik berikutnya dia langsung kaku, tubuhnya menyusut ke sudut ruangan. Tidak, Jeffry memakai sepatu kulit, dan kalau dia lupa sesuatu, pasti langkahnya tergesa, tidak mungkin selembut ini. Begitu juga, mustahil itu suara para pekerja tadi. Dalam sekejap, semua bayangan menyeramkan yang pernah menghantuinya kembali muncul. Apa itu ... si penguntit itu lagi? Atau yang lebih menyeramkan lagi, penyihir kastel tua yang pernah dia ganggu, atau siluman gunung hitam yang baru saja dia usik hari ini? Suara langkah kaki itu makin dekat... Jantung Shania berdebar kencang. Dia meraba-raba mencari ponsel, dan baru sadar bahwa ternyata dia tidak membawanya keluar sama sekali. Yang terdengar kini hanya detak jantungnya sendiri dan suara langkah kaki seseorang yang hampir sampai ke pintu rumahnya, sebentar lagi akan masuk ke koridor. Kalau sudah masuk, Shania tidak punya jalan mundur. "Aku di koridor, cepat keluar, aku digigit k