Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 559

Duk, duk. Duk, duk, duk. "Tok, tok, tok." Detak jantung dan suara ketukan dari luar menghantam telinganya bersamaan. Getaran ponsel sama sekali tidak terdengar karena tertutup oleh suara itu. Di luar, Jevan terus mengetuk pintu sambil bertanya, "Sudah selesai belum?" Shania tidak punya tenaga untuk peduli padanya. Dia mengembuskan napas panjang, memejamkan mata, lalu meraih alat uji itu dari belakang dengan tangan gemetar, membawanya ke depan matanya sambil bergumam dalam hati: "Satu garis, satu garis, satu garis ... " "Tolong cuma satu garis!" "Tolonglah!" "Tolonglah!!" Di saat itu, dia sudah bersujud pada seluruh dewa dan dewi di langit. Matanya terbuka ... Beberapa detik kemudian, pikirannya kosong bagai kabut putih. Di telinganya seolah-olah terdengar suara alat bantu pernapasan berubah menjadi garis lurus yang panjang, tenang dan tajam. "Dua garis ... Dua ... garis ... " "Shania, Shania, Shania ... " Jevan terus mengetuk pintu dari luar. Saat itu, bersamaan dengan suara ketukannya

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.