Bab 575
Saat melihat tatapan Teddy, bulu kuduk Wulan langsung berdiri.
Dia mengikuti arah pandangan pemuda itu.
Ada apa di sana?
Tidak ada siapa-siapa.
Namun, tatapan Teddy jelas menunjukkan bahwa pemuda itu seperti melihat sesuatu yang berbahaya ... Wulan tidak bisa melihatnya, tetapi Teddy bisa ... Bukankah itu sama saja dengan cari mati?
"Jangan pergi ke sana."
Ketika Teddy akan pergi, dia langsung menarik Teddy dengan cepat.
Teddy berkata, "Nggak apa-apa Kak. Aku ... "
"Jangan pergi!"
Nada suara Wulan meninggi, terdengar galak dan penuh amarah, sangat kontras dengan dirinya yang biasa tampil manja dan memikat. Kali ini, Wulan tampak begitu gugup dan rapuh.
Setelah dibayangi oleh bahaya maut tadi malam, emosinya menjadi tidak stabil.
Teddy merasakan genggaman tangan Wulan yang begitu erat, seolah-olah ada monster pemakan manusia bersembunyi di koridor itu. Teddy bisa merasakan ketakutan Wulan, jika Teddy pergi ke sana, pemuda itu akan mati.
Nyali Wulan benar-benar ciut.
Teriakan Wulan membu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link