Bab 579
Memikirkan kehamilannya, Shania merasa bersalah dan cemas.
Kemudian, Shania pun mengangkat teleponnya.
"Halo, Bu."
[Shania, tetangga kita, Bibi Dara barusan telepon. Katanya ada pria mencurigakan yang bolak-balik di depan rumah kita. Dia melihatnya waktu lagi buang sampah. Pas ditanya, pria itu langsung cepat-cepat pergi.]
"Begitu, ya ... "
Kekhawatiran melanda hati Shania. Dahinya mengernyit, kemudian dia berpikir sejenak sebelum berkata.
"Aku akan belikan dan pasangkan kamera pengawas nanti. Ibu jangan khawatir. Ibu, Ayah dan Nenek tinggal saja di dalam rumah."
Mendengar ini, Karen pun mengiakan.
Kemudian, dia mengalihkan topiknya. [Oh ya, Shania. Aku sudah diskusi dengan nenekmu, kalau kamu memang nggak mau ke Kota Yandara bulan depan, kita nggak perlu pergi. Selain itu, kami juga berpikir, terus tinggal di tempat yang diaturkan Xander juga bukan solusi yang bagus. Nenekmu ini, paling nggak betah tinggal di rumah. Padahal baru kemarin sampai, hari ini sudah ribut mau pergi. Lebih ba

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link