Bab 581
"Kemarin aku mual-mual di depan semua orang, pasti bukan cuma Siska yang curiga. Dia cuma tanya karena penasaran."
"Sahabatmu itu nggak bikinin rencana apa pun untukmu?"
"Siska kan sudah kamu sogok, sudah jadi anak buahmu. Mana mungkin dia berani menjebak bosnya?"
Xander terdiam sejenak, lalu mengerti, "Sepertinya kalian sudah bikin rencana."
Shania terdiam.
Dasar pria ini, padahal jelas-jelas sudah punya kesimpulan sendiri.
Namun, Shania tidak terjebak oleh jalan pikir pria itu. Dia mengernyit dan bertanya balik, "Kalau kamu nggak percaya padanya, takut dia bilang sesuatu yang buruk tentangmu, kenapa kamu kasih dia masuk? Kamu cukup minta Pak Leo untuk nggak bukakan lift-nya."
Xander memegang bahunya, lalu berkata, "Jangan marah."
"Aku nggak nyalahin Siska. Kalaupun dia merencanakan sesuatu untukmu, yang nggak sejalan dengan keinginanku, itu juga normal-normal saja. Bagaimanapun juga, dia kan temanmu. Kalau berdiri di kakinya, dia pasti hanya memikirkan kebaikanmu."
"Tapi, anak ini bu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link