Bab 587
Namun, ekspresi Xander sama tenang dan misteriusnya dengan samudra di tengah senja. Jangan harap bisa menemukan informasi apa pun dari wajahnya.
"Pak Jimmy, sebelah sini."
Shania menunjukkan arah pada Jimmy, sikapnya sopan dan dingin.
Simon segera mendorong Jimmy pergi. "Ayo, ayo, kita tengok Sigit dulu."
Meski dia tersenyum, tapi keningnya berkerut dalam sekali. "Apaan sih lihat Shania sampai begitu, jangan-jangan si tua bangka ini naksir daun muda?" pikir Simon.
Bagaimanapun, ini calon menantunya!
Sonia juga terus menatap Sigit dengan dingin. Setelah Yoana meninggal, Sonia tak pernah bersikap ramah kepada Jimmy, entah di mana pun mereka bertemu. Saat ini, Sonia juga mengoceh di dalam hati, "Dasar bajingan ini, apa dia juga berpikir Shania mirip dengan Yoana?"
"Lihat tampangnya itu, bikin mual saja!"
"Dasar tua bangka sialan!"
Kemudian, Jimmy pun dibawa ke kamar Sigit.
Xander menemani semua orang pergi.
Memanfaatkan kesempatan ini, Shania sengaja berjalan lebih pelan. Begitu yang lain

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link