Bab 594
Teddy pun tidak bertanya lagi.
Setelah keluar dari toko kue, mereka langsung pergi ke rumah Wulan.
Begitu mendapat kabar dari Teddy, kening Xander berkerut.
Mereka pergi ke rumah Wulan?
Wulan ini juga cukup cerewet. Kemudian, setelah berpikir sejenak, dia mengangkat tangan dan menekan telepon internal. Dia meminta Jeffry membatalkan janji malam ini.
Jeffry pun mengingatkan, [Pak Lubis sudah mengundangmu beberapa kali.]
"Aku ada urusan penting."
[Maaf, urusan lebih penting apa ... ]
"Kamu terlalu banyak tanya."
Suaranya yang tenang
Detik berikutnya, panggilan terputus.
Jeffry tertegun.
Dasar bos ini, benar-benar deh.
Dia cemberut, memikirkan alasan baru, lalu menelepon Pak Lubis.
Pak Lubis yang ajakannya sekali lagi ditolak oleh Xander, langsung ambruk ke kursinya setelah menerima telepon. Seketika, musik sedih pun mengalun di dalam hatinya.
Padahal dia juga tidak menyinggung Xander.
Apakah karena ... terakhir kali saat di pesta, mereka pakai dasi yang sama?
...
Vila eksklusif Wulan ter

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link