Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 714

Xander benar-benar tidak bisa memasukkan tangannya ke dalam telepon. "Jalan-jalan di taman yang mana?" Suaranya menjadi dingin seperti serpihan es yang tajam, "Di klinik pengobatan tradisional atau di hotel? Kak Shaniamu mengajarimu kedua tempat ini bisa disebut sebagai halaman?" Teddy terdiam. Teddy menunjukkan ekspresi putus asa. Dia menoleh ke arah Kak Shania-nya. Katanya Pak Xander tidak punya penglihatan jarak jauh? Saat ini dia seperti bocah kasihan yang dikerjain sampai nggak punya daya, seolah-olah telah dibohongi. Kakaknya membawanya ke tepi jurang dan berkata, "Tenang saja, lompatlah, tali ini pasti nggak akan putus." Dia memercayainya dan melompat tanpa syarat. Namun, kakaknya bahkan lupa mengikatkan tali padanya. Shania merasa putus asa di dalam hatinya sama seperti Teddy. Dia menipu Xander agar tidak mengetahui bahwa keluarganya telah datang ke Kota Yandara, sekarang semua usaha sia-sia. Dia menutupi matanya, kepalanya terasa sedikit pusing. Seharusnya tidak begitu, dia su

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.