Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 16

Kevin berdiri di samping, menatap Dreya yang terbaring di tanah, hatinya ikut tenggelam ke titik terdalam. "Yang nggak berkepentingan harap segera bubar!" Dengan suara rendah yang menggelegar, Rafael memberi perintah. Kevin bersama para eksekutif segera mengarahkan kerumunan untuk mundur. Di koridor lantai dua, kini hanya tersisa Rafael dan Dreya, serta Kevin yang tetap menunggu di dekat mereka. "Pak Rafael, jantung dan pernapasannya benaran sudah berhenti, ya?" Rafael tidak menjawab. Dia hanya melangkahkan kaki panjangnya melewati pinggang Dreya, lalu berlutut, kedua tangan diletakkan di depan tubuh Dreya dan mulai menekan dengan ritme teratur. Tubuh Dreya terangkat dan jatuh mengikuti tekanan Rafael. Setelah mengulangi gerakan itu beberapa kali, kondisinya masih belum membaik. Keringat mulai mengembun di dahi Rafael. Mata elangnya menatap tajam wajah Dreya yang cantik, sementara jemari kuatnya menopang sisi pipi Dreya. Setelah berpikir dua detik, akhirnya dia mengulurkan tangan, meng

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.