Bab 22
Perasaan itu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Rafael menatapnya, senyum samar yang nyaris tidak terlihat muncul di bibirnya.
Suara Rafael tetap rendah dan dalam saat berkata, "Hati-hati sedikit."
Dreya hendak menjawab, tetapi suara langkah kaki yang mendekat dari arah pintu memotongnya.
"Dreya, kamu sudah bisa ... "
Mendengar suara itu, Dreya berusaha menarik tangannya dari genggaman Rafael, tetapi sudah terlambat.
Dia mengangkat pandangannya, dan tepat saat itu, bertemu tatapan Javi yang baru saja masuk.
Adegan yang tampak ambigu itu sudah terlihat oleh Javi.
"Kalian sedang apa?"
Javi memandang mereka sambil mengernyit. Dari nadanya bicaranya, tampak jelas dia agak marah sekaligus terkejut.
Rafael melepaskan Dreya, lalu berkata dengan nada datar, "Nona Dreya tadi hampir terjatuh, aku hanya membantunya. Kalau prosedurnya sudah selesai, kamu antarlah dia pulang."
Selesai bicara, Rafael langsung berbalik dan melangkah cepat ke arah pintu.
Setelah suara langkahnya semakin menjauh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link