Bab 45
Dreya tertegun sejenak.
Tidak banyak orang yang tahu soal ini, dan dia pun belum pernah mengatakan bahwa dia menyewa tempat ini untuk dijadikan klinik pengobatan.
Bagaimana Rafael bisa tahu?
Meskipun hatinya dipenuhi keraguan, Dreya tetap berkata jujur, "Ya."
"Aku kebetulan tahu ada tempat yang cukup bagus. Mau lihat-lihat dulu?"
Setelah mengatakan itu, pandangannya menurun, menatap Dreya dengan tenang.
Dreya terkejut lagi. "Pak Rafael, Anda ingin menawarkan tempat untuk saya? Itu ruko milik teman Anda?"
"Ya, milik temanku." Rafael sudah meraih sesuatu dari kursi belakang mobil. "Ruko bertingkat dua, dulunya adalah kedai teh untuk menjamu klien. Sekarang kedai tehnya sudah pindah ke alamat baru, jadi ruko itu sedang kosong."
Tepat Rafael selesai bicara, Dreya melihat pintu mobil sudah terbuka.
Dreya mengangkat pandangannya, tatapannya bertemu dengan tatapan tulus dari Rafael.
Sepertinya bukan sedang bercanda.
"Baiklah, aku ikut kamu lihat-lihat dulu."
Dreya langsung masuk ke dalam mobi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link