Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 84

Takut Rafael akan kembali mengucapkan sesuatu yang mengejutkan, Dreya buru-buru mengalihkan topik, "Pak Rafael haus? Mau aku ambilkan sebotol air?" "Nggak perlu," jawab Rafael datar. "Aku hanya mampir sebentar, dan akan segera pergi." Dreya pun mengangguk. "Baiklah." Baru melangkah dua langkah, Rafael tiba-tiba berhenti. Dreya yang berniat mengantarnya tidak menyangka dia akan berhenti mendadak. Keningnya pun menabrak punggung Rafael. Meskipun terhalang jas, dia tetap bisa merasakan suhu tubuh Rafael. Rafael berbalik dan secara refleks mengulurkan tangan, menopang lengannya. Mata mereka bertemu. Seketika, udara di antara mereka dipenuhi nuansa ambigu. Setelah Dreya berdiri dengan stabil, Rafael baru melepaskan tangannya dan bertanya datar, "Pembukaan klinik lusa, ya?" Dreya segera menjawab, "Benar." "Lusa aku kirimkan rangkaian bunga. Semoga usaha barumu berjalan lancar." "Makasih, Pak Rafael." Dreya tersenyum lembut. Senyum itu tertangkap oleh mata Rafael, yang menatapnya cukup lama s

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.