Bab 363
Saat mengatakan itu.
Simon merasa sangat bangga, karena menganggap kata-katanya telah benar-benar melukai harga diri Arman.
Namun, Arman hanya tersenyum samar. "Hehe, sepertinya kamu nggak punya kualifikasi untuk mengguruiku."
"Kenapa aku nggak punya kualifikasi?"
Simon terlihat sangat bangga karena merasa dirinya lebih unggul.
"Kalau begitu, ceritakan prestasimu."
Arman masih berkata sambil tersenyum.
"Prestasi? Aku adalah lulusan pascasarjana Universitas Keuangan Yaha di Amderika! Nanti, aku akan menggantikan posisi ayahku dan menjadi Menteri Keuangan yang baru!"
Dengan bangga Simon mengatakan itu.
Dia khawatir tidak ada yang memberinya kesempatan untuk pamer!
"Jadi, selain mengandalkan orang tuamu, sepertinya kamu nggak punya pencapaian sendiri."
Arman bertanya dan tersenyum kecil.
"Kamu!"
Sudut mata Simon berkedut sejenak, tetapi dia langsung tertawa dingin. "Meski mengandalkan orang tua, kamu juga harus punya bakat. Apa kamu iri?"
"Apa aku perlu iri padamu?"
Arman menggelengkan ke

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link