Bab 72
Ketika Pak Ari melihat pemandangan itu, alisnya sedikit berkerut. Dia menoleh pada Pak Bima di sampingnya dan berkata, "Pak Bima, kalau Pak Axel menyukai kaligrafi ini, bagaimana kalau kita nggak perlu melelangnya dan langsung memberikannya saja pada Pak Axel?"
Mendengar itu, Pak Bima berkata sambil tersenyum pahit, "Pak Ari, saya tahu Anda ingin menjalin hubungan baik dengan Pak Axel, tapi kalau kita memberikan kaligrafi itu langsung, kita nggak hanya menyinggung banyak orang, Keluarga Warsana juga akan dianggap nggak menepati janji. Pak Axel nggak suka menjadi pusat perhatian. Kalau Anda melakukan itu, rasanya nggak pantas."
"Menurut saya, biarkan saja proses lelang ini. Pak Axel juga sepertinya nggak ingin Keluarga Warsana ikut campur."
Pak Ari mengangguk, lalu berkata dengan serius, "Kalau begitu, kita lihat saja. Nanti setelah acara, temui Pak Axel dan beri tahu dia, dia bebas memilih barang lelang yang disuka, nanti biayanya akan ditanggung Keluarga Warsana."
"Nggak peduli Pak Ax

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link