Bab 88
Tidak ada pria yang suka dipermalukan di depan gadis cantik, terutama seperti Pak Haris.
Melihat Clara dan Jessi datang sambil tersenyum, Pak Haris melirik mereka beberapa kali. Semua pria suka melihat wanita cantik. Clara dan Jessi memang termasuk wanita tercantik, dengan penampilan hari ini yang luar biasa menawan. Siapa yang tidak menyukai mereka?
"Bu Clara bercanda. Keluarga Warsana memang berutang budi pada Pak Axel, wajar saja kalau dia bersikap dingin padaku, bukan?"
Mendengar itu, Clara berkata sambil tersenyum, "Saya mengerti. Tapi, utang budi itu pasti sudah dilunasi, 'kan? Hari ini, kalau bukan karena Pak Haris dan Pak Ari yang turun tangan, Axel pasti dipermalukan, apalagi di depan Rosa."
"Pak Haris, Anda terlalu baik hati, sedangkan Pak Ari terlalu mementingkan perasaan. Tapi, membeli kaligrafi yang nggak berharga dengan harga 200 miliar, utang budi kalian sudah lunas."
"Nggak mungkin hanya karena satu utang budi, dia bisa terus-terusan memeras dan memanfaatkan Keluarga Wa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link