Bab 102
Namun, dia tetap mulai merapikan barang-barangnya. "Baiklah, Bu Sumi sudah menyiapkan makan malam. Ayo turun."
Lily mengenakan gaun tidur malam, modelnya sendiri tidak seksi.
Namun, tubuhnya yang ramping dan bahan gaun yang lembut berhasil menonjolkan bentuk tubuhnya menjadi lebih indah.
Untuk pertama kalinya, Sandy merasa ada keindahan dingin yang terpancar dari Lily.
Setelah mengeringkan rambut dan berganti pakaian, Sandy segera keluar. Sementara itu, Lily sudah turun lebih dulu.
Lily membantu Bu Sumi menyiapkan piring dan alat makan. Begitu melihat Sandy turun, dia langsung duduk.
Sandy tidak suka berbicara saat makan, dan Lily, seperti biasa, makan dengan tenang.
Namun, entah kenapa, Sandy merasa suasana ini begitu hampa dan suram.
Sandy membuka mulut, hendak mengatakan sesuatu. Namun, tiba-tiba ponsel di meja berdering.
Itu telepon dari Marsha.
Dia meletakkan sendoknya dan segera mengangkat telepon.
"Ada apa sama berita di internet?"
Sandy yang seharian sibuk bekerja, belum sempat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link