Bab 225
Sandy tanpa sadar menggenggam erat sendoknya.
Emosinya mulai naik saat dia bertanya, "Bu, Ibu juga kerja, 'kan?"
Lily tersentak. Apakah Sandy benar-benar coba membelanya?
Marsha metampakkan ekspresi tidak puas, jemarinya mengetuk permukaan meja berulang kali. "Memangnya apa pekerjaanku? Ayahmu yang selama ini membimbingku dalam urusan bisnis. Kalau dia?"
Tanpa perlu bertanya, dia sudah tahu, Lily tidak bekerja di Grup Striva.
Lagi pula, bisnis keluarga Febrianto tidak berhubungan dengan desain interior.
Shita, dengan wajah pura-pura bingung, berkata, "Tante, jangan marah. Pak Sandy juga mau membimbing Nona Lily, cuma Nona Lily kurang paham soal bisnis. Lagi pula, ada saya yang bisa bantu Pak Sandy. Jadi, beliau nggak perlu repot-repot ..."
"Kalau Lily kurang paham, itu bukan salahnya. Itu urusan Sandy."
Marsha memotong Shita dengan tajam, lalu menatap putranya dengan marah. "Kamu ini pria. Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu rela istrimu diremehkan orang lain? Kamu pikir dia nggak berhar

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link