Bab 270
Belum sempat semua orang melihat dengan jelas isi ponsel itu, sebuah tangan yang kekar langsung merebutnya.
Tatapan Sandy semakin dalam saat melihat rekaman CCTV, alisnya mengerut semakin tajam.
Sebab, baik dalam rekaman maupun foto, sosok yang terlihat di sana memang benar Sandy dan Shita.
"Sandy!" Melihatnya tidak membela diri, Marsha segera menyadari bahwa orang dalam video itu adalah putranya. Ia pun sontak berdiri dari duduknya. "Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Ya ampun!" Lidya menepuk pahanya dengan marah. "Ayahmu orang yang romantis, seenggaknya kamu bisa mewarisi sedikit sifatnya itu. Tapi apa? kenapa kamu malah jadi pria berengsek begini!"
Salim tetap tenang, ia tidak ingin segera menyimpulkan kejadian ini. "Bu, Marsha, jangan buru-buru menyimpulkan, semuanya 'kan masih belum jelas."
Kalimat yang diucapkannya itu mampu meredam kemarahan Lidya dan Marsha. Dalam sekejap, keduanya langsung menyalahkan Salim karena kurang dekat dengan Sandy selama ini ...
Lily menggenggam erat ujun

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link