Bab 728
Telepon tersambung, dia menyerahkan ponselnya pada Jonatan, "Kamu yang omong."
"Kamu ini keterlaluan!" Jonatan melotot. "Hubunganku dengan dia nggak seekat itu buat bisa menelepon tengah malam begini? Lagian, aku juga nggak tahu harus omong apa."
"Tanyakan kondisi ibunya, lalu sampaikan … bahwa Nenek masih di gunung, kondisinya nggak baik. Aku selama ini tinggal menemani, belum sempat turun."
Sandy memaksanya dengan tatapan.
Bunyi nada sambung terdengar tujuh atau delapan kali. Tepat sebelum panggilan otomatis terputus, sambungan akhirnya dijawab.
Suara Lily terdengar pelan dan serak, masih mengandung nada kantuk, "Dokter Jonatan?"
Jonatan terkejut dan bingung.
"Ini aku." Jonatan segera berbicara, "Ehm, malam-malam begini, kenapa kamu belum tidur?"
Lily terdiam sejenak. "Aku baru saja terbangun karena kamu menelepon."
Jonatan mengatupkan mulutnya, dia lalu melirik Sandy. Setelah berpikir lama, dia akhirnya bertanya, "Bagaimana kondisi ibumu? Sudah rutin melakukan pemeriksaan ulang?"
Su

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link