Bab 14
Yosfian tidak menyetujui permintaan Marselia, tetapi wanita itu juga tidak marah. Dirinya justru menyuruh Yosfian pergi bekerja lebih dulu untuk mewujudkan impian lama mereka.
Pria itu mengiakan dengan pikiran kosong dan hati yang berat.
Setibanya di restoran, Yosfian melihat tempat itu sudah direnovasi sepenuhnya. Area tempat lampu gantung pernah jatuh kini bersih tanpa bekas. Marselia mengeluarkan banyak uang untuk humas, dan karena restoran itu sempat ditutup cukup lama, banyak orang sudah lupa tentang insiden sebelumnya. Pengunjung pun mulai berdatangan.
Di meja bar, Yosfian meracik minuman sesuai permintaan pelanggan. Dulu, hanya karena satu ucapan Marselia, dirinya rela belajar menjadi pilot, dan karena impian wanita itu pula, Yosfian belajar membuat minuman arak.
Gelas shaker menari di antara jari-jarinya yang panjang, bagaikan sebuah pertunjukan. Banyak mata terpaku padanya, dan makin banyak orang penasaran yang masuk ke restoran.
Marselia duduk di sisi bar, memuji sambil terse

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link