Bab 1105
Angin di awal musim dingin begitu menusuk tulang. Rasanya seperti ditumbuhi semak berduri yang melilit hatinya yang terluka, mengintensifkan rasa sakitnya.
Madeline mengulurkan tangannya yang gemetar dan mengambil kartu yang diberikan Ken padanya.
Ketika kartu itu berada di tangannya, dia merasa seolah-olah telah menyentuh ujung-ujung jari Jeremy yang dingin.
"Kapan itu terjadi?" Dia menekan kesedihannya dan bertanya dengan tenang.
"Hari ini adalah hari ke-49," jawab Ken dan menatap makam di depannya sebelum menghela napas.
“Kenapa Mr. Whitman memilih tempat ini dan kenapa batu nisan itu lebih pendek adalah karena beliau menyesal atas apa yang terjadi pada kedua orang tua Anda. Jadi, setelah kematian beliau, beliau dengan rendah hati akan berlutut kepada mereka dengan harapan bisa menebus dosa-dosa beliau kepada kedua orang tua Anda.”
Madeline tak bisa menahan air matanya lagi setelah mendengar itu. Air mata mulai mengalir di kedua pipinya dan ke kartu di tangannya.
Lilian mengerutkan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link