Bab 1136
Madeline masuk. Dia hendak naik ke atas ketika tiba-tiba mendengar suara Jeremy dari kamar mandi.
“Aku sudah mati sekali. Apa kau pikir aku peduli? Tidak usah mengajariku bagaimana melakukan sesuatu. Hubungan kami, jika ada, hanyalah hubungan bisnis.”
Madeline merasakan hatinya mengepal saat diingatkan pada 'kematiannya'.
Namun, 'bisnis' macam apa yang dimaksud Jeremy?
Madeline berbalik dan berjalan menuju pintu kamar mandi.
Suara bariton serak Jeremy terdengar lagi. “Dia adalah batas toleransiku. Mundur atau tidak akan ada negosiasi sama sekali.”
Insting bawah sadarnya mengatakan bahwa orang yang dibicarakan Jeremy adalah dirinya.
Madeline tidak ingin menguping panggilan telepon itu, tapi sepertinya dia tak bisa mengabaikan percakapan itu.
Saat ini, pintu kamar mandi terbuka.
Madeline mendongak dan dipertemukan dengan tatapan tak berdasar Jeremy. "Kau sedang bicara dengan siapa, Jeremy? Apakah terjadi sesuatu?”
“Jangan khawatir soal itu. Cuma pekerjaan.” Dia menepis sambil tersenyum t

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link