Bab 1791
Tatapan Jeremy kemudian jatuh ke jendela kecil di pintu bangsal.
Dia melongok ke dalam bangsal dan melihat punggung kurus Madeline.
Jeremy merasakan hatinya seperti dicubit dan segera membuka pintu bangsal.
"Sebuah nasihat."
Suara Fabian datang dari belakang Jeremy.
"Dia mungkin gelisah, dan dia juga mungkin tidak bisa mengenalimu. Sebaiknya persiapkan mentalmu."
Setelah mendengar apa yang Fabian sebut sebagai nasihat itu, Jeremy dengan perlahan menutup pintu.
Dia menatap Madeline, yang meringkuk di tepi tempat tidur sambil memeluk kakinya, saat dia perlahan berjalan ke arah wanita itu.
"Itu bukan aku. Aku benar-benar tidak melakukan hal seperti itu. Jeremy, kenapa kamu tidak percaya padaku..."
Ketika baru setengah jalan ke arah Madeline, Jeremy tiba-tiba mendengar Madeline menggumamkan kalimat seperti itu.
Kata-kata yang diucapkan Madeline seperti pedang tajam yang menusuk tepat ke jantungnya.
Langkah kakinya yang makin mendekati Madeline tiba-tiba berhenti dengan sendirinya saat dia

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link