Bab 1978
Gerakan Madeline yang tiba-tiba membuat Jeremy mendadak berhenti.
Dia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, tapi itu bukan ritme yang menggembirakan.
"Jeremy, apa ada sesuatu yang sedang kau pikirkan?"
Madeline akhirnya bertanya. Dia memang merasa kalau Jeremy tampak gelisah.
Setelah mendengar itu, Jeremy mengangkat matanya dan menggelengkan kepalanya.
"Hal yang paling memenuhi pikiranku adalah kamu."
"Benarkah?" Madeline terkekeh.
“Maafkan aku, Linnie. Aku tadi sedang memikirkan sesuatu jadi aku tidak memegang cangkir teh yang kau berikan dengan benar. Aku telah membuatmu kesakitan.” Dengan hati sakit, Jeremy membelai bagian belakang kaki Madeline yang terbakar, meski luka bakar itu tidak terlalu parah.
Madeline tersenyum lembut. “Aku tahu dirimu tidak sengaja melakukan itu. Aku bisa menahan rasa sakit seperti itu, tetapi aku tidak bisa tahan melihatmu memikirkan sesuatu di kepalamu yang tidak kau katakan kepadaku.”
Setelah Madeline mengatakan ini, ekspresi Jeremy terlihat serius

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link