Bab 11
Saat memegang ponsel, layar menampilkan unggahan Facebook Wilma yang baru saja diunggah.
Foto buku cerai itu menyilaukan, dan dalam swafoto di bandara, bibir merahnya terangkat bebas, kacamata hitam pun tidak mampu menutupi semangatnya yang baru kembali merasakan kebebasan.
Yang paling mencolok adalah kolom komentar sepanjang ratusan baris, seperti sebuah pesta liar tanpa suara, antrean "Daftar +1" tersusun rapi. Para pria dari berbagai lingkaran berebut, seolah-olah sedang menawar sebuah harta tak ternilai.
Yoga mencoba mengalihkan pandangan, jakunnya tanpa sadar bergerak, ujung jarinya memutih karena mengepal terlalu kencang.
Di ruang rapat, lima ratus elite grup menahan napas, menunggu keputusan akhir Yoga untuk proyek besar itu.
"Lanjutkan rapat." Suaranya terdengar, tetapi suaranya kering dan ada ketegangan halus yang bahkan tidak dia sadari.
Yoga mengambil tablet di sampingnya, ujung jari menggeser layar untuk membuka laporan proyek, tetapi pandangannya tidak dapat terfokus.
Ungg

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link