Bab 498
Setelah puas menantang mereka, Nadira melewati keduanya dan dengan teliti membersihkan tubuhnya, seakan ingin mensterilkan setiap inci kulitnya.
Di bawah tatapan pria yang semakin dingin, hampir ingin membunuh, dia menjulurkan lidah, seperti anak nakal yang baru saja membuat onar, lalu buru-buru kabur dari kamar mandi.
Begitu keluar, matanya langsung menangkap sosok Ronald di dekat pintu.
Pria itu menatapnya dalam diam, sorot matanya dingin dan samar, seolah sedang mencoba memahami siapa wanita yang berdiri di depannya ini.
Senyum di sudut bibir Nadira perlahan membeku.
Ada luka dalam tatapan Ronald, bercampur dengan kekecewaan dan sedikit ... rasa cemburu. "Nadira, kenapa kamu harus menjatuhkan dirimu seperti ini ... sampai benar-benar terlihat seperti wanita murahan?"
"Kamu melihat semuanya?" tanya Nadira sambil menunduk sedikit, suaranya dingin dan datar.
Ronald tidak menjawab, tetapi diamnya sudah cukup menjadi jawaban.
Senyum tipis yang masih menggantung di wajah Nadira akhirnya m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link