Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 507

Keadaan di dalam ruangan kacau balau. Lestari terjatuh ke lantai, lalu dengan lemah bangkit sambil menutupi dahinya yang berdarah. Dia berjalan mendekati Beni dengan mata berkaca-kaca, penuh keluhan dan air mata. "Kakak Ketiga, ini hanya sedikit kecelakaan kecil, jangan salahkan Zea. Dia memang agak temperamental, tapi hatinya nggak buruk. Aku hanya perlu mengoleskan obat pada dahiku, itu sudah cukup," ujarnya dengan nada penuh pengertian. "Zea!" Beni melirik Morris yang duduk santai, kemarahan langsung membuncah dalam dirinya. Dia teringat bahwa anak ini belakangan tidak akur dengan Lestari. Karakternya yang dingin dan tertutup membuatnya sulit untuk memahami isi pikirannya. Kepala Beni mulai berdenyut sakit. Dengan nada marah, dia berkata, "Keluarlah dan jelaskan! Kenapa kamu memukul ibumu? Hanya karena dia nggak sengaja mencubitmu tadi di bawah, kamu membalasnya seperti ini?" Morris mengamati ayahnya yang dianggapnya sebagai pria brengsek itu. Dalam hatinya, dia mencibir, jadi selam

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.