Bab 768
Namun, sudah tiga hari anak itu hilang. Kalau Lestari memang tahu keberadaan si kecil, buat apa dia bungkam? Bukankah itu justru membuat Beni akan makin marah?
Suasana hati Nadira mendadak suram. Dia benar-benar kehilangan harapan.
Apakah dia tidak bisa bertemu Morris kembali?
Tidak mungkin!
Dia tidak bisa mengendalikan emosinya dan buru-buru berdiri. "Bibi Reva, aku keluar sebentar. Zea, temani Nenek sampai infusnya habis, ya."
Setelah meninggalkan rumah sakit, Nadira membiarkan air matanya tumpah. Perempuan itu berdiri dengan linglung di tengah hujan dan kembali menelepon Leon.
Leon sudah terbiasa menerima puluhan telepon dari Nadira dalam tiga hari ini. Dengan sabar, dia mengangkat dan berkata, "Maaf, Nadira. Kami sudah cari ke mana-mana, tapi sampai sekarang masih belum ketemu juga ... "
Napas Nadira langsung sesak. Tubuhnya ambruk di tengah hujan.
Saat tersadar, dia mendapati dirinya terbaring di apartemen. Beni berdiri di samping tempat tidurnya.
Pria itu masih mengenakan jas. Wa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link