Bab 781
Di bawah, Zea dipegangi oleh Sada agar tidak keluar dari mobil.
Sementara itu, dua orang pria saling baku hantam di bawah derasnya hujan di tempat parkir.
Nadira keluar dari lift dengan tergesa-gesa.
Ronald baru saja terkena pukulan. Dari sudut matanya, dia bisa melihat sosok cantik yang berlari mendekat.
Matanya berkilat licik. Dengan cepat, pria itu berbisik di telinga Beni, "Pak Beni memeluk gadis di depan bioskop ... fotonya pasti bikin Nadira sedih, ya?"
Tubuh Beni menegang.
Amarahnya makin meluap saat menatap Ronald. "Kamu yang kirim foto itu, ya?"
"Heh ... " Ronald menyeringai dan tertawa, nyaris tidak terdengar.
Beni gelap mata. Pria itu tiba-tiba saja mengamuk. Tinjunya terayun bertubi-tubi.
Ronald yang ditindih di bawah sama sekali tidak bisa melawan. Pria itu hanya bisa mengerang.
"Ronald?" Nadira berlari mendekat, cemas melihat bibir Ronald yang meneteskan darah.
Perempuan itu benar-benar kaget.
Beni menindih Ronald dan terus melayangkan pukulan untuk melampiaskan amarahnya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link