Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 8

Semua laki-laki menyetujui hal ini, jadi Felix juga bergabung dengan mereka. Hanya saja, saat Felix menunjukkan ketiga angka 6 di ketiga dadunya, dia mendengar teriakan para gadis dan melihat tatapan iri para laki-laki. Aldo berteriak, "Felix, kamu beruntung sekali!" Felix juga tidak menyangka jika dia akan memiliki angka dadu yang tertinggi, dia menoleh untuk menatap Nessy. Dia melihat ekspresi terkejut di tengah wajah Nessy yang memerah, tapi gadis itu tetap berdiri dengan perlahan. Di tengah candaan yang lain, Nessy dan Felix mengambil mikrofon, lalu melodi yang lembut mulai mengalun. Terkadang mereka akan saling bertatapan dan mulai bernyanyi. Ini adalah pertama kalinya Felix bernyanyi bersama Nessy, hatinya dipenuhi dengan gejolak emosi. Suara nyanyiannya juga menjadi lebih lembut. Hal yang mengejutkan adalah Nessy yang tidak pernah bernyanyi tidak disangka memiliki suara yang tidak kalah dari Sherly? Suara Nessy sejernih mata air pegunungan, sedangkan suara Felix menggema bagaikan pegunungan di kejauhan. Duet mereka terdengar bagaikan aliran sungai di pegunungan, sempurna bagaikan panggung besar di dalam televisi. Setelah selesai bernyanyi, semua orang langsung bertepuk tangan. Mereka semua menatap Felix dan Nessy dengan tatapan tidak percaya, bahkan ada orang yang berkata. "Felix, apakah kamu berlatih nyanyi bersama dengan Nessy setiap harinya? Kalau nggak, kenapa nyanyian kalian begitu bagus?" Felix tersenyum berterima kasih, sedangkan Nessy meletakkan mikrofon dengan lembut sambil tersenyum tipis. Dia segera menarik kembali tatapannya setelah melirik Felix. Waktu berlalu dengan cepat di tengah suasana yang menyenangkan ini. Setelah selesai bernyanyi, acara selanjutnya adalah barbekyu. Pada malam hari, semua murid membawa peralatan barbekyu dan makanan yang telah mereka siapkan sejak awal sambil berjalan menuju tepi sungai. Angin musim panas di tepi sungai terasa sangat nyaman. Berdasarkan rencana sore tadi, kelompok barbekyu sama dengan kelompok saat berkaraoke tadi. Hanya saja, terdapat banyak murid laki-laki yang lebih memilih untuk bergabung dengan kelompok Felix, karena mereka tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal pada Nessy dan Sherly di saat-saat terakhir mereka. Seiringan dengan beberapa anak laki-laki yang sika bercanda, suasana menjadi semakin meriah, bercampur antara kesedihan dengan keriuhan dan keceriaan. Entah siapa yang memberi saran, semua orang mulai bermain di sekitar api unggun, termasuk permainan menyerahkan bunga, serta jujur atau tantangan. Orang terakhir yang memegang bunga harus menjawab pertanyaan dengan jujur. Begitu permainan dimulai, terdapat banyak murid di sekitar yang berteriak dengan histeris. Ada banyak murid yang berani membagikan rahasia tersembunyi mereka, ini adalah sebuah pengalaman yang menyegarkan. Babak baru permainan menyerahkan bunga dimulai. Hanya saja Aldo terus memegang bunga itu dan menolak melepaskannya, hal ini membuat Felix yang duduk di sisinya merasa cemas. Tiba-tiba tepat saat penabuh drum hendak berhenti, Aldo melemparkan bunga itu ke tengah udara. Bunga berputar di tengah udara sebelum mendarat di dalam pelukan Felix. Terlihat jelas jika Aldo sengaja menjebaknya. Felix melirik Aldo dengan tatapan tidak puas. Hanya saja Aldo berteriak dengan keras. "Felix, sekarang bunganya berada di tanganmu! Kami mau tahu siapa perempuan yang kamu sukai sebelum ini." Murid-murid di sekitar mulai berteriak dengan keras. "Felix, kamu nggak boleh berbohong!" "Kami semua sangat penasaran dengan hal ini!" "Jangan biarkan kelulusanmu dipenuhi dengan penyesalan! Meskipun kamu akan ditolak, kamu juga harus mengatakannya dengan berani." Mungkin Felix yang dulu takut menghadapi hal ini, tapi sekarang dia penuh dengan semangat. Selain itu, perpisahan hari ini mengartikan bahwa kemungkinannya untuk bertemu dengan gadis yang dia sukai semakin kecil setelah masuk ke universitas atau mereka bahkan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi setelah mulai bekerja di kota yang berbeda. Akhirnya Felix berkata dengan tenang. "Gadis yang kusukai adalah Sherly." Semua orang gempar setelah mendengar ini. Meskipun semua orang bisa menebak jika orang yang disukai Felix kemungkinan besar adalah Sherly atau Nessy. mereka semua tidak menyangka jika Felix berani mengatakannya dengan lantang. Aldo juga berkata sambil tersenyum. "Sebenarnya Felix dan Sherly sudah tumbuh bersama sejak kecil!" Sejak awal Aldo sudah mengetahui jika Felix menyukai Sherly, jadi dia sengaja memberi kesempatan padanya. Kalau tidak setelah mereka berkuliah, mereka mungkin akan terpisah ke berbagai tempat, Felix tidak akan memiliki kesempatan untuk menyampaikan perasaannya. Felix merasa lega setelah mengatakan ini, dia menatap ke arah Sherly untuk melihat reaksinya. Wajah cantik Sherly sama sekali tidak bisa ditebak di bawah cahaya api unggun, dia mengerutkan kening di tengah ekspresi terkejutnya. Terlihat jelas jika ucapan Felix mengejutkan dan membingungkannya. Pernyataan cinta di masa sekolah selalu dilakukan dengan samar-samar dan tersembunyi, bagaimana mungkin ada seseorang yang menyatakan perasaannya seberani Felix? Hanya saja, Sherly pada akhirnya memalingkan wajahnya tanpa menatap Felix lagi. Dia tidak mengatakan apa pun, tapi ekspresi Sherly sudah menunjukkan segalanya. Felix merasa sedikit kecewa, tapi pada saat yang sama dia merasa lega. Sejak awal dia sudah menebak akhirnya akan seperti ini, karena jarak di antara mereka terlalu besar. Dia dikeluarkan dari sekolah karena nilai yang buruk, sedangkan Sherly adalah gadis cantik yang berbakat dengan latar belakang keluarga yang baik dan masa depan yang cerah. Demi menghindari suasana canggung, semua orang mulai mengalihkan pembicaraan. Sherly merasa bersalah terhadap Felix di dalam hatinya, tapi dia tidak bisa menerima pengakuan cinta Felix. Gadis seusianya selalu memiliki banyak imajinasi tentang cinta. Sherly berharap pada suatu hari nanti seorang pria yang sangat luar biasa dan berbakat dalam segala hal akan muncul di hadapannya sambil menunggangi kuda putih. Misalnya pria itu tinggi dan tampan, lebih pandai bernyanyi darinya, memiliki nilai yang lebih baik darinya. Suka bermain bola basket, suka berolahraga dan berasal dari keluarga yang kaya .... Hanya saja, Felix sama sekali tidak memenuhi kriteria ini. Saat melihat teman baiknya ditolak, Aldo merasa sedikit bersalah. Pada awalnya dia hanya ingin membantu Felix, tapi Aldo menyadari jika niat baiknya malah mengacaukan segala hal. Begitu Felix duduk, Aldo menepuk bahunya sambil berkata dengan canggung. "Awalnya aku cuma mau bantu kamu, tapi nggak disangka malah memperburuk keadaan ...." Felix meninju Aldo sambil tersenyum. "Sejak awal aku sudah tahu kalau kamu nggak punya niat baik, tapi aku nggak menyalahkanmu." Beban di dalam hati Aldo sedikit berkurang saat melihat senyuman Felix. Suasana canggung memudar di tengah suara tawa dan sorak sorai, murid laki-laki menghampiri Felix sambil menepuk pundaknya untuk memberi semangat. Semuanya memahami jika gadis seperti Sherly yang memiliki latar belakang keluarga yang bagus, nilai yang tinggi dan masa depan yang cerah bukanlah suatu hal yang bisa mereka dapatkan di usia mereka yang masih muda. Permainan jujur atau tantangan selanjutnya tidak terlalu seru. Menjelang akhir acara, semua orang mulai merasa sedih karena mereka sudah harus berpisah. Terdapat banyak murid melepaskan lampion di tepi sungai dan menuliskan janji mereka. Tapi saat ombak menghantam tepi sungai, janji-janji itu lenyap ditelan ombak. "Siapa yang bisa menyanyikan lagu "Waktu"?" tanya seseorang dengan tiba-tiba. Semua orang mulai membicarakan lagu "Waktu" yang akhir-akhir ini sangat populer, terutama di kalangan murid-murid yang akan lulus. Lagu ini tidak hanya menggambarkan imajinasi indah para murid terhadap masa depan, tapi juga menggambarkan rasa pahit dan manisnya cinta pertama, serta sedihnya perpisahan. Pencipta lagu ini tidak diragukan lagi adalah seorang musisi jenius yang jarang ada. Dia pasti akan sukses jika debut! Bahkan "Waktu" sudah menduduki posisi pertama di peringkat lagu baru! Lagu ini juga berada di posisi lima besar dalam peringkat lagu secara keseluruhan dan terus bergerak menuju posisi puncak dengan kecepatan yang luar biasa.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.