Bab 92
Setelah itu, Yasmin mengetik di layar ponselnya seperti orang gila. Dia menceritakan kepada Rein kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan.
"Pak Gavin, ponselnya ...."
Setelah turun dari kapal, Gavin langsung pergi rapat ke perusahaan.
Saat baru mulai rapat, ponsel Gavin terus berdering. Alih-alih menyalakan mode senyap, Gavin justru mengambil ponselnya dan membaca isinya dengan saksama.
Makin membacanya, makin kentara kernyitannya. Para karyawan yang mengikuti rapat itu sontak gemetar ketakutan.
Setiap kali hal ini terjadi, Gavin pasti akan berubah menjadi tidak sabaran.
Pada akhirnya, Gavin meletakkan kembali ponselnya dan menghela napas dengan bingung.
Suasana hati para peserta rapat yang lain tentu saja mengikuti naik turunnya suasana hati Gavin, tetapi untung saja rapat akhirnya selesai dengan lancar.
"Menurutmu, Pak Gavin kenapa, ya? Mukanya kok terlihat sedih sekali?"
Beberapa karyawan itu saling berdiskusi dengan suara pelan. Mereka belum pernah melihat ekspresi seperti ini di

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link