Bab 9
Di bawah tatapan ketakutannya, aku mendekatkan gelas itu ke ujung hidung dan menghirupnya perlahan.
Ada aroma asing yang nyaris tidak terdeteksi, bercampur di dalam harum susu yang pekat.
Lalu, dengan sorot mata dingin, aku menatap lurus ke matanya dan bertanya dengan datar, "Apa di dalam susu ini ada obat tidur?"
Wajah istriku seketika pucat pasi seperti kertas. Bibirnya bergetar, tidak mampu lagi mengucapkan sepatah kata pembelaan, dan hanya menatapku dengan putus asa, matanya kosong.
Melihat keadaannya seperti itu, sisa harapan terakhir di dalam hatiku pun padam.
Aku tidak lagi meliriknya. Dengan wajah tanpa ekspresi, aku mengeluarkan ponsel dan menekan tiga angka dengan dingin.
112
Polisi segera datang.
Ketika polisi menggiring ayah mertua dari rumah sebelah dengan tangan diborgol, tatapan yang dia arahkan kepadaku penuh kebencian dan ketidakrelaan.
Aku tidak menghiraukannya. Aku hanya menyerahkan rekaman yang dengan jelas mencatat percakapan kejahatan antara dia dan putrinya kepad

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link