Bab 92
Dia sudah menghabiskan semangkuk nasi, sementara pria itu baru makan beberapa suap kecil.
Pria itu melihatnya memasukkan sisa nasi terakhir dari mangkuk ke mulutnya, dengan senyum yang tidak tulus dia bertanya, "Bukankah kamu nggak lapar?"
Siena dengan malu-malu meletakkan mangkuk dan alat makannya, "Masakan yang aku buat terlalu enak, sekali makan langsung membuat nafsu makan muncul."
Pria itu mendengkus dingin, menundukkan kepala dan makan, tidak menghiraukannya.
Siena meliriknya dua kali dan bertanya, "Tadi aku memberikan kertas itu kepadamu, apa kamu mendapati sesuatu?"
Pria itu menelan makanan di mulutnya sebelum berkata padanya, "Kenapa kamu tiba-tiba berpikir menunjukkan kertas itu padaku? Apa kamu ingin berdiskusi denganku?"
Siena mengangguk dan berkata dengan serius, "Kertas ini muncul dengan cara yang aneh. Kertasnya terlihat usang, tapi tulisannya baru, seperti sengaja muncul di hadapanku."
Zane meletakkan sendoknya dan dengan santai menatap wanita di depannya.
Wanita ini ti

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link