Bab 94
Setelah terjatuh, butiran salju mendarat di bulu mata Lilith yang lentik itu. Lilith yang lincah tampak seperti peri kecil di tengah salju. Dia begitu cantik, sampai rasanya ingin disembunyikan dari dunia.
Arnold menepis salju di tubuh Lilith dan membantu Lilith berdiri. Namun, mata Arnold melihat ke arah barat.
Lilith bisa merasakan suasana hati Arnold yang semula baik, sekarang tiba-tiba saja auranya berubah menjadi dingin.
Mengikuti pandangan Arnold, Lilith melihat Edison yang berpakaian berlapis-lapis tengah membawa Sally bermain. Sementara, Jessica menyaksikan di samping.
Edison juga melihat Lilith dan berjalan menghampirinya.
"Lilith, apa kamu sangat ingin bertemu denganku? Kamu sudah menungguku di sini pagi-pagi sekali. Ada apa? Kamu nggak tahu bagaimana melakukannya? Karena kamu sudah menungguku di sini pagi-pagi sekali, biarkan aku mengajarimu."
Lilith tidak bisa menahan diri dan tertawa terbahak-bahak.
Itu bukan salah Lilith. Ketika Edison membuka mulutnya, dua gigi depannya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link