Bab 16
Narendra tertegun sejenak. Dia tidak menyangka bahwa Jenny bisa tahu bahwa dia sengaja salah menjawab soal.
Narendra menyipitkan mata dan mengamati Jenny. "Kamu hebat juga. Kamu juga ingin mencari perhatian orang tuamu?"
Jenny tersenyum lagi. "Ternyata kamu ingin mencari perhatian orang tuamu. Bukannya orang tuamu pasti suka anak yang berprestasi? Kalau nilaimu jelek, apa orang tuamu suka?"
Narendra menahan emosinya dan berpikir, "Gadis ini berani sekali menyerang balik dengan kata-kata yang kuucapkan!"
Jenny menebak lagi, "Jangan-jangan nilai kakak-kakakmu bagus, makanya kamu ingin berbeda dari mereka?"
"Sial!" Narendra langsung terkejut dan mengumpat, "Kamu pasang kamera pengawas di tubuhku, ya?"
"Nggak, itu karena aku pintar."
" ... "
Narendra cemberut. Karena Jenny sudah menebak niatnya dengan tepat, dia pun tidak perlu berpura-pura lagi.
"Orang tuaku tinggal di rumah kakakku. Mereka jarang pulang ke Kota Udaya selama satu tahun penuh. Dulu kakakku adalah siswa yang pintar. Mereka

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link