Bab 27
Jenny mengangguk. "Kelihatannya, keluargamu kaya raya."
"Salah, salah," ucap Narendra sambil menggoyangkan jari telunjuknya. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum nakal, "Bukan aku yang kaya, melainkan Paman Buyut. Ini adalah rumah peninggalan leluhur, aku mendapatkannya secara cuma-cuma."
"Kamu nggak kelihatan malu."
"Warisan keluarga, hehe."
" ... "
Bernard datang, kemudian memukul kepala Narendra.
Narendra memegangi kepalanya sambil berlari masuk ke dalam rumah.
Jenny refleks mundur dan menjaga jarak dengan pria misterius itu dengan sopan.
Awalnya, Jenny hanya menduga-duga bahwa Bernard bukan orang biasa. Namun, setelah melihat rumah semegah ini, Jenny yakin sekali bahwa Bernard adalah seorang bos besar yang misterius.
Jenny tidak berani cari masalah dengan bos seperti Bernard.
Ketika melihat Jenny menjaga jarak dengannya, ekspresi Bernard jadi muram. Kemudian, Bernard bertanya, "Ayo, masuk bersamaku."
Bernard berjalan masuk ke dalam rumah, sedangkan Jenny mengikutinya dari belakan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link