Bab 57

"Ahhh, ternyata benar-benar Yovan! Semua ini gara-gara orang di depan terlalu tinggi, sampai menutupi pandanganku!" "Gimana ini? Gimana? Kalau dia salah paham pada kita, bagaimana?" Semua terdiam. Seketika, barisan di bawah tiang bendera menjadi gaduh. Sang kepala sekolah melangkah cepat naik ke atas panggung, merebut kembali mikrofon dari tangan Narendra. Suaranya terdengar tegas dan penuh wibawa. "Semuanya tenang! Apa pantas kalian ribut seperti ini di bawah bendera negara?!" Seluruh lapangan pun langsung sunyi senyap. Kepala Sekolah memang jarang berbicara di muka umum, tetapi auranya sangat kuat. Dengan wajah dingin, dia menegur keras, "Meskipun kalian nggak suka sama seseorang, bukan berarti kalian bisa menyerangnya seperti ini. Apa yang diajarkan guru kalian selama ini?" "Lalu, apa yang dilakukan Kepala Bidang Akademik? Kenapa nggak segera menghentikan? Tahu nggak kamu seberapa besar dampak yang bisa ditimbulkan pada siswa akibat tindakan seperti ini?" "Mulai sekarang, nggak ada