Bab 5
Pandangan matanya agak kosong. "Pagi tadi Rosa merasa nggak nyaman, jadi aku biarkan dia datang ke sini untuk berganti pakaian sebentar."
"Mm, baiklah."
Aku tidak banyak bereaksi, hanya bergeser, memberi jalan untuknya.
Jeffry memasukkan pakaian dalam itu ke dalam tas, hendak keluar, tapi tiba-tiba berhenti.
"Kalau kamu jadi berpikir macam-macam, lebih baik aku nggak usah mengantarnya dulu."
Aku melambaikan tangan, menunjukkan bahwa aku tidak mempermasalahkannya.
Jeffry ragu sejenak, lalu telepon dari Rosa kembali masuk untuk mendesaknya.
Setelah menutup telepon, Jeffry berkata lagi padaku.
"Aku akan kembali setelah mengantarnya. Sekalian kamu buat janji, besok kita urus surat nikah."
Kemudian, dia melangkah pergi dengan tergesa-gesa.
Setelah membereskan semuanya, aku membuka media sosial sekilas.
Rosa kembali mengunggah foto. Yang pertama menunjukkan sebuah tangan dengan jemari tegas di tepi bak mandi, sedang mengecek suhu air.
Foto kedua adalah swafoto Rosa, dan di belakangnya tampak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link