Bab 228
Pembantu segera bergegas mengambil penggaris kayu dan cambuk rotan.
Melihat darah berceceran di lantai, para om yang tadi masih berani menegur Avery sekarang tidak lagi berani berbicara, apalagi membela Naomi.
Avery meringkuk dalam pelukan Roberto, tersenyum dengan tatapan penuh provokasi.
Mata Naomi sedikit menggelap, dia ingin berbalik dan pergi.
"Tangkap dia!"
Roberto berteriak marah. Para satpam yang berjaga di luar segera masuk dan menangkap Naomi.
"Lepaskan!"
Naomi berjuang sekuat tenaga.
Namun, pada akhirnya dua tangan tidak mungkin melawan empat. Dia ditekan ke lantai tengah ruang tamu dan lututnya membentur keras ke lantai. Rasa sakit yang menusuk membuat pandangannya hampir gelap.
"Bawa penggaris kayu dan cambuk rotan!"
Pembantu tiba dengan membawa alat hukuman keluarga.
Naomi ditekan hingga tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa menyaksikan Roberto melangkah mendekat dengan penggaris kayu di tangan dan menatapnya dari atas dengan dingin.
"Sejak ibumu pergi, kamu cuma ingin kabu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link