Bab 382
Mata Avery dipenuhi dengan guratan darah. Dia pun meraung histeris.
"Aku memang suka Hazel! Apa salahku? Aku hanya salah karena meminum anggur dari kamarmu yang untuk bersenang-senang itu! Aku salah karena mendengarkan perkataan Hazel dan di malam itu pergi ke ... "
"Aku nggak pernah berkata apa pun padamu."
Suara Hazel memotong raungan histeris Avery.
Dia berlutut di lantai, sorot matanya setenang kolam tanpa gelombang.
Dia menatap Avery tanpa suka maupun duka dan berkata dengan suara yang rendah, "Aku tahu perasaanmu padaku, tapi malam ini, aku memang terlalu mabuk."
Avery terdiam dan tubuhnya langsung tampak membeku.
Pesan undangan yang dikirim Hazel masih ada di dalam ponselnya.
Hazellah yang memintanya datang!
Kalau bukan karena Hazel, mana mungkin dia diam-diam naik kapal, mempertaruhkan diri mencari orang, dan akhirnya malah tertangkap basah oleh Pak Dennis!
Dia ingin membantah.
Namun, mengingat kata perasaan yang baru saja diucapkan Hazel, dia pun ragu.
Hazel jelas-jelas ingin

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link