Bab 437
Kenny juga berdiri di samping. Pria yang selama ini tenang bak gunung, kali ini pun mulai terlihat cemas.
"Minggu depan masih ada dua proyek yang harus dilunasi. Soal dana, mungkin kita harus menyusun ulang. Kalau perlu, bahkan harus diputuskan untuk menunda sebagian pembayaran."
Kedua orang itu saling berpandangan dan rasa tegang mulai membayangi.
Krisis keuangan adalah pantangan paling besar di masa pertumbuhan.
Naomi pun mengetukkan jarinya di atas meja dengan cemas.
Ini sebenarnya adalah situasi yang sudah dia prediksi sebelumnya.
Namun, saat benar-benar tiba waktunya, dia tetap tidak bisa menahan kegelisahan.
"Kalau kesepakatan ini bisa tercapai, ditambah sponsor dan desainer untuk lini busana selanjutnya bisa masuk, seenggaknya kita masih bisa bertahan untuk sementara waktu. Malam ini aku yang akan menghadiri jamuan itu."
Setelah mengatakan itu, dia berdiri dan menunjuk salah satu map dokumen.
Wajah Kenny langsung menggelap.
"Orang tua cabul itu nggak pantas kamu temui sendiri. L

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link