Bab 32
Adelindra panik, bingung harus bagaimana.
Nayara turun tangga dan berkata dengan suara agak bergetar tapi tetap mantap, "Ibu melayani para tamu di rumah dulu. Aku ke rumah sakit sebentar."
Dia berbalik hendak mengikuti langkah para pengawal.
Adelindra spontan menggenggam tangannya, "Nayara, nggak apa-apa bukan?"
Hati Nayara terasa perih melihat ibunya seperti itu.
Seumur hidup, badai terbesar yang pernah dialami ibunya hanyalah kasus korupsi ayahnya. Dulu, dia hanya ibu rumah tangga yang hidup tenang. Suami kerja di luar, dia mengurus rumah.
Tidak ada perselisihan pekerjaan, suaminya juga sosok yang bisa diandalkan dan rumah tangga pun harmonis.
Jadi ketika menghadapi kejadian seperti ini, wajar kalau ibunya panik.
Nayara menggenggam tangan Adelindra erat-erat, "Ibu, aku janji, nggak akan terjadi apa-apa."
Dalam perjalanan ke rumah sakit, pengawal sudah lebih dulu mengabari Keluarga Atmadja.
Karena itu, bahkan sebelum mereka tiba, orang-orang Keluarga Atmadja sudah sampai.
Nayara berni

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link